Indonesia Raih 19 Medali di World Championship of Performing Arts 2019 di Amerika

2,863 kali dilihat, 6 kali dilihat hari ini
Indonesia meraih 19 medali di bidang pentas seni kejuaraan vokal, bernyanyi sambil bermain musik, modeling dalam ‘olimpiade’ seni pertunjukan dunia bernama World Championships of Performing Art (WCOPA) 2019 di Amerika Serikat. Ratusan penyanyi, penari, aktor, model, instrumentalis, dan berbagai artis terbaik dari 66 negara tampil dan berkompetisi dalam ajang kompetisi dunia WCOPA 2019 ini.
Delegasi Indonesia yang terdiri dari 14 orang diwakili dari Jakarta,Tangerang, Jawa Timur, Bali dan Sulawesi Utara. Delegasi diberi motivasi dan dilepas oleh Direktur Hubungan International Badan Ekonomi Kreatif Indonesia, Chandra Negara di Gedung Kementrian BUMN.
Di Los Angeles, disambut dan diterima oleh Saud Purwanto Krisnawan, Konjen Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Los Angeles dan tim KJRI. Saud Purwanto menyampaikan kepada delegasi bahwa dengan mewakili Indonesia bertanding di ajang WCOPA ini, putra-putri Indonesia ini telah menjadi pejuang dan duta seni bangsa Indonesia.
Sebelum bertanding para peserta dibekali pelatihan, wawasan dan diadakan simulasi perlombaan seni dunia oleh tim yang dipimpin oleh Lucky Tampilang di Karunia Bersama Lucky (KBL) Performing Art Centre.
Menjadi pelatih vokal utama terhadap tim WCOPA Indonesia adalah tantangan tersendiri bagi dirinya karena 2 hal. Pertama, diikuti oleh utusan negara-negara yang sudah lebih dahulu menjadi anggota seperti: Filipina, negara–negara Eropa, kanada, Afrika Selatan, Australia, dan tuan rumah Amerika.
“Yang kedua dilaksanakan setiap tahun salama 18 tahun di pusat seni dunia performing art berkiblat ke Hollywood, Amerika. Saya bersyukur karena duta seni Indonesia mampu berbicara di pentas seni dunia dengan kemampuan dan tetap mempertahankan kekhasan mereka masing-masing sehingga mampu menarik perhatian juri,” ujar Lucky Tampilang, Chief vocal coach delegasi Indonesia yang bertanding di World Championship of Performing Art 2019.
Indonesia adalah salah satu member termuda yang baru diterima sebagai anggota dan baru mulai mengikuti kompetisi sejak tahun 2015. Total telah meraih 80 medali menunjukkan keunggulan Indonesia di bidang pentas seni.
Di antaranya pernah meraih penghargaan paling bergengsi Junior World Champion the Instrumentalist (Eunike Debora), Champion of the World Division Winner Solo Vocal (Kyla Christie), solo vocal kelompok umur 11-15 tahun (Ryan Chandra) dan Yohanes Pasirua (Canho) di bidang musik instrumen piano. 5 Industry Award (Kyla Christie, Tiffany Geraldine, Vion Winata, Tinnie Tinka, Elisakh Haga) untuk peserta yang telah menunjukan kemampuan yang setaraf standar industri performing art dunia sekelas Hollywood.
Tahun ini peraih medali perak di bidang vokal solo pop, RnB/Soul/Jazz dan karya orisinal (lagu Indonesia) diraih peserta termuda Indonesia Izabelle Kiara Kurniawan (kelompok umur 8-10 tahun). Elisakh Hagia di bidang solo vocalRnB/Soul/Jazz dan solo variety yang merupakan katergori vocal yang kreatif dan unik (kelompok umur 11-12 tahun).
Elisakh Hagia juga meraih industry award tahun ini dengan memperoleh scholarship dari produser musik pemenang Grammy Award. Nakeisha Athalia Syifa bidang solo open dan vocal RnB/Soul/Jazz, dan open all style (kelompok umur 11-12 tahun). Karunia Samuel Tampilang meraih penghargaan di Solo vocal with self accompaniment style pop dan rock (kategori umur 16-17). Exel Yeremia Tampilang di bidang solo vocal pop dan modeling formal dan casual (18-24 tahun).
Untuk kelompok vocal self accompanimentduet atau group style pop diraih oleh The Tamps (Exel Yeremia Tampilang dan Karunia Samuel Tampilang). Untuk solo vokal gospel 18-24 tahun diraih oleh Hans Van Pakpahan.
Tahun ini pertama Indonesia, mengikuti kategori modeling dan berhasil meraih medali di bidang modeling formal dan casual diraih oleh Exel Yeremia Tampilang dinilai oleh dewan juri dari LA Model, runway agent nomor satu di Amerika (yang menemukan supermodel: salah satunya Tyra Bank dan pelaku fashion industry dunia. Sebelum berangkat Exel mendapatkan pelatihan kilat dari Role Model Project –KBL oleh Emmy Chaniago dan Santo Sinarjo.