3,261 kali dilihat, 3 kali dilihat hari ini

Lubuk Sikaping (centangbiru) – Demi mewujudkan Asa dan mimpi untuk bermain dikancah sepakbola kasta tertinggi Liga 1 maupun Liga 2 Indonesia, seorang anak muda Bernama Hamdi Agus yang berasal dari daerah pelosok Koto Rajo, Kabupaten Pasaman secara rutin terus mengasah kemampuannya dengan berlatih secara gigih dan disiplin.

Hal ini tentu butuh kesungguhan diri untuk menempuh jalan terjal bagi seseorang dengan bakat alam luar biasa, untuk menjadi pemain sepakbola yang hebat dimasa mendatang. Walaupun dengan sarana dan prasarana jauh dari kata cukup memadai, belum lagi kondisi jalan yang buruk dan jarak tempuh jauh untuk menuju lapangan tempat Hamdi latihan, ditambah dengan kondisi ekonomi keluarga yang pelik. Namun, seorang Hamdi Agus tetap tegar serta terus berlatih secara disiplin dan belajar segala hal tentang sepakbola.

Nama Hamdi Agus mulai naik daun dan jadi topik hangat dikalangan masyarakat bola di Pasaman, ketika dia tampil brillian karena aksi-aksinya mengolah si kulit bundar diajang sepakbola Tambertara Cup 2019 yang ditabuh di Gelora Tuanku Imam Bonjol, Lubuk Sikaping.

Banyak warga dan para penonton mengelukan nama Hamdi Agus saat dia pegang bola. Hal itu bukan tanpa bukti, empat gol yang ia ciptakan ke gawang lawan membuatnya mencuat diantara para senior bola di ranah Pasaman Saiyo.

“Kemampuan Hamdi Agus memang luar biasa, mengundang decak kagum. Walau turnamen ini sekelas amatir tapi gol saltonya ke gawang Simpang fc seperti gol ronaldo kegawang Buffon di liga Champions. Begitu juga dengan skill dan visi bermainnya sudah membuat dia “Sahiah” sebagai anak muda berbakat dalam Sepakbola,” ujar Arman Toni, salah seorang penonton saat laga Perempatfinal Tanbertara Cup 2019 seminggu nan lalu.

Hamdi Agus sejak itu digelari CR7 oleh rekannya, pemuda 19 Tahun ini merupakan kelahiran jorong batu tinggi, Koto rajo, Pasaman, tepatnya lahir pada 17 Agusutus 1999 dengan tinggi badan 169 cm. Dia merupakan Alumni dari MAN 1 Pasaman dan Anak dari Syahrial yang bekerja sehari-hari sebagai Petani.

“Saya masih jauh dari kata mahir sebagai pemain bola, saya harus terus belajar dan berlatih dengan disiplin karena perjalanan masih panjang. Saya selalu mengimpikan bertanding di Liga Indonesia, baik itu Liga 1 maupun Liga 2. Semoga kedepannya mimpi saya ini terwujud, Impossible is Nothing,” ujar Hamdi Agus kepada Centangbiru.

Irpan SE, Wali Nagari Koto Rajo sekaligus pelatih bolanya sangat berharap ada tokoh yang ada di Pasaman maupun perantauan untuk dapat membina Hamdi agar lebih matang sebagai pesepakbola professional.

“Hamdi Agus harus bisa ditangani oleh orang-orang tepat dan professional, sehingga bakat sepakbolanya tidak terbuang sia-sia, semoga saja dimasa datang ada sosok pemandu bakat yang bisa membawa Hamdi ke klub-klub yang main di Liga Indonesia,” tutur Irpan SE, selaku pelatihnya di kampung Koto Rajo.

(Unc)