Kipang Pulut Bonjol Ita Semakin Diminati Masyarakat

10,232 kali dilihat, 6 kali dilihat hari ini
Bonjol (Centangbiru) -Kipang Pulut Bonjol Ita saat ini makin diminati masyarakat, salah satu makanan khas Bonjol Kabupaten Pasaman yang terbuat dari bahan Ketan dan Gula Aren ini pun telah berhasil mendobrak pasar tingkat Lokal maupun Nasional.
Makanan khas yang memiliki citra rasa tersendiri nan lezat ini telah dikenal masyarakat luas, banyak wisatawan yang mengaku kalau berkunjung ke Pasaman wajib bagi mereka untuk membeli Kipang pulut Bonjol Ita untuk dibawa pulang.
Kipang pulut Bonjol Ita ini adalah makanan yang diolah dari bahan baku ketan dan gula aren, yang membutuhkan proses pengolahan selama lebih kurang empat hari untuk mendapatkan hasil dan citarasa yang khas.
“Kipang pulut rasa pandan ini sungguh lezat, sangat enak dan gurih. Rasanya, kalau ke Pasaman wajiblah kita beli Kipang Pulut Bonjol Ita ini untuk anak-anak dirumah,” ujar Susan, salah satu pembeli asal Padang.
Bagi sebagian masyarakat Pasaman, Kipang Pulut Bonjol Ita mungkin sudah tidak asing lagi, karena kipang ini memang diproduksi di Pasaman, tepatnya di kawasan Pasar Senin Bonjol.
Tak hanya di Pasaman dan beberapa daerah di Sumbar, namun ternyata distribusi kipang ini sudah merambah ke berbagai daerah di Indonesia.
Namun perjuangan menjadi sebesar ini tentunya bukan diraih dengan instan. Zainal Abidin (34) selaku owner Kipang Pulut Bonjol Ita, harus melalui perjuangan gigih dalam menggeluti usaha ini.
Zainal Abidin menceritakan, awalnya dengan bermodalkan Rp1 juta yang diperoleh dari hasil merantau dari Medan Provinsi Sumatera Utara tahun 2016, dirinya mulai tertarik dengan bisnis kipang dan akhirnya mulai membuka usaha Kipang pulut. Dengan uang Rp1 juta tersebut, ia bisa membuat 300 bungkus kipang.
Dengan penuh percaya diri, ia mulai memasarkan kipang produksinya ke Bukittinggi dengan harga Rp10 ribu perbungkus. Namun apa yang terjadi sangat jauh dari harapan.Kipang pulut tersebut malah kurang laris sehingga harus menanggung rugi.
“Tapi saya tidak mudah patah semangat dan putus asa. Pada bulan Maret 2016 saya kembali membuat kipang dengan modal Rp3 juta,” kata Zainal Abidin kepada Centangbiru, (10/12/2019).
Usaha tersebut ternyata mulai dilirik pembeli. Zainal Abidin-pun bertambah semangat mempromosikannya lebih luas lagi.
“Alhamdulilah, kipang buatan saya mulai disukai pembeli dan setiap hari mulai laris manis. Karena setiap harinya mulai banyak peminat, saya akhirnya mulai merekrut tenaga kerja warga sekitar,” ujarnya.
Pemasaran pun semakin meluas, awalnya hanya di Pasaman, Bukittinggi. Selanjutnya terus melebar ke Payakumbuh, Padang, Medan, Aceh, Jakarta dan Yogyakarta.
Ia merasa terharu dan bahagia, karena kipang pulut Ita Bonjol yang digagasnya dari 14 Februari 2016 lalu kini sudah menjadi salah satu produk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) unggulan Kabupaten Pasaman, yang sukses tembus pasar lokal hingga nasional.
“Semoga usaha ini selalu dibarokahi Allah SWT dan saya juga berharap agar kedepannya untuk bahan baku pulut dan ketan dari Pasaman seutuhnya,” harapnya.
“Saya bercita-cita kipang Bonjol ini bisa menembus pasar internasional, seperti Malaysia, Singapura dan negara lainnya, sehingga saya sebagai putra Bonjol merasa bangga bisa melestarikan dan mengangkat makanan khas daerah Bonjol,” pungkas Zainal.
Dengan harga yang dijual tidak terlalu mahal, kini Kipang Puluik Bonjol Ita semakin disukai dan diminati para konsumen, berkat rasa nan khas dan menggoda selera.
(Unc)