Libur Lebaran Idul Fitri 2022, Wisata Puncak Koto Panjang Ramai Dikunjungi Warga
Wisata Puncak Koto Panjang, Pasaman

4,037 kali dilihat, 3 kali dilihat hari ini

Koto Panjang (Centangbiru) – Libur panjang lebaran terasa sangat bermakna bagi masyarakat, Presiden RI Jokowi betul-betul memperhatikan kemaslahatan warga se-nusantara.

Setelah dua kali lebaran, kegiatan liburan dibatasi dan libur panjang lebaran tahun ini benar-benar dimanfaatkan bagi para warga Sumatera Barat, khususnya warga Kabupaten Pasaman dan para perantau yang pulang ke kampung halaman.

Hal ini terlihat dari kunjungan wisatawan di sejumlah destinasi atau objek wisata Pasaman, salah satunya wisata Puncak Koto Panjang, Kecamatan Rao Selatan, yang ramai diserbu wisatawan, baik yang berasal dari Pasaman maupun luar Pasaman. Seperti warga dari Pasaman Barat, Bukittinggi, Padang Panjang, bahkan banyak juga yang dari luar provinsi seperti Riau dan Sumatera Utara. Hal ini terpantau dari plat nomor kendaraan yang mereka gunakan untuk berkunjung.

“Sejak dua tahun belakangan kami sudah berencana mau datang kesini. Rasa penasaran karena sudah sangat viral di berbagai media sosial, tapi karena covid baru tahun ini kami bisa datang. Ahamdulillah, ternyata lebih bagus daibandingkan dengan yang kami lihat di sosmed,” tutur Reki, salah satu pengunjung yang datang dari Kota Padang Panjang, kepada Centangbiru, (6/5/2022).

Hal senada juga disampaikan oleh Aisah Siregar, pengunjung yang datang dari Sumatera Utara. Ia memaparkan, tujuannya ke tempat wisata ini adalah untuk mengobati rasa penasarannya selama ini, karena melihat di media sosial media Instagram dan lainnya.

Hendra, selaku penanggungjawab objek wisata Puncak Koto Panjang tersebut menyampaikan, bahwa pihaknya bersyukur libur lebaran kali ini wisatawan yang datang sangat ramai dan membuat ia haru dan bangga.

“Alhamdulillah, kami sangat bersyukur dan berterima kasih atas kunjungan para wisatawan. Pada hari pertama lebaran, jumlah pengunjung yang datang sebanyak 250 orang, hari kedua 1.000 orang, hari ketiga 1.677 orang dan hari keempat 1.512 orang, angka tersebut naik sekitar 30% dari tahun sebelumnya. Jumlah tersebut adalah yang kami hitung diri tiket masuk, sementara pengunjung yang berasal dari masyarakat sekitar tidak kami pungut biaya masuk, itu jumlahnya sekitar 20-30% dari total pengunjung yang pakai tiket,” ungkap Hendra.

Dalam penjelasannya, Hendra juga menyampaikan harapan kepada pemerintah daerah, agar segera membantu perbaikan akses menuju lokasi wisata dan energi listrik sampai ke lokasi, karena dengan buruknya akses bisa menyulitkan wisatawan sehingga akan mengurangi minat mereka datang lagi ke lokasi wisata tersebut.

“Sampai saat ini kami selalu berupaya dalam bentuk swadaya, guna memperbaiki jalan ke lokasi dengan menggunakan uang yang dikumpulkan dari sumbangan pengunjung pada tiket masuk” terang Hendra, yang dikenal sebagai sosok pemuda yang aktif di berbagai kegiatan.

Hendra juga menuturkan, salah satu kendala yang dialami, adalah karena tidak adanya listrik di lokasi. Hal itu tentu menyebabkan biaya operasional usaha UMKM yang berjualan makanan menjadi tinggi, karena harus menggunakan mesin genset untuk operasional usaha.

Terakhir, ia menyampaikan komitmen warga beserta pemuda Koto Panjang, tokoh masyarakat sebagai pembina dan pemerintah nagari sangat tinggi, untuk mewujudkan salah satu program prioritas Pemerintak Kabupaten Pasaman, yaitu Pasaman Tujuan Wisata.

(Unc)