Pertama Di Indonesia, Sepakat Safety Melalui PT Sepakat Jaya Pertama Gelar Training Fasilitator P2HIV Di Tempat Kerja Offline

2,520 kali dilihat, 6 kali dilihat hari ini
Pekanbaru (Centangbiru) – Pertama di Sumatera dan pertama klasikal se-Indonesia, Sepakat Safety melalui PT. Sepakat Jaya Pertama (Perusahaan Jasa K3 Bidang Pembinaan dan Konsultasi) menyelenggarakan pelatihan dan pembinaan fasilitator P2HIV di tempat kerja, yang dilaksanakan di Pekanbaru, 10-12 Agustus 2023.
Kegiatan ini diikuti oleh PT. Pertamina Patra Niaga Regional I (Aceh, Medan, Batam, Pekanbaru dan Padang) yang diikuti sebanyak 20 orang peserta.
Dalam sambutannya, Regional I PT. Pertamina Patra Niaga diwakili oleh Officer Medical Pertamina Regional Sumbagut, Budi Handoko menyampaikan, bahwa agenda ini merupakan bentuk komitmen dari PT Pertamina Patra Niaga dalam mencegah HIV di tempat kerja serta pengembangan Fasilitator P2HIV dan pengembangannya ditempat kerja.
“Harapannya, bisa menjalankan program-program P2HIV di tempat kerja dan nantinya kita bisa membuat sistem dan mengembangkan program P2HIV,” ungkap Budi Handoko.
Selanjutnya, Ir. Ulul Azmi,ST.,IPP selaku Direktur Utama Sepakat Safety menyampaikan, bahwa kegiatan ini merupakan agenda yang luar biasa dan sangat penting bagi dunia kerja.
“Harapannya, kita PT Pertamina Patra Niaga bisa menjadi contoh dan kiblat penerapan pencegahan serta program fasilitator P2HIV di tempat kerja bisa berjalan dengan baik dan juga bisa melakukan tindakan yang tepat efektif dan efisien,” tutur Ulul Azmi.
Ia menambahkan, pihaknya juga mengucapkan terimakasih kepada Kementerian Ketenagakerjaan RI melalui Bina Kelembagaan K3, yang telah mendukung dan membimbing dalam pelaksanaan training tersebut.
“Kita sangat apresiasi kepada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Riau yang sudah mensupport dan memberikan arahan kepada kami, selaku binaan Disnaker Provinsi Riau, kepada ILO Indonesia-Timur Leste, Jalur Positif Indonesia dan Perhimpunan Dokter Kesehata Kerja Indonesia (IDKI) yang akan menyampaikan materi pada training ini. Harapannya, Sepakat Safety akan kita usahakan sebagai percontohan pelaksanaan Training Fasilitator P2HIV di tempat kerja,” terang Ulul, tokoh muda Pasaman dan Direktur Muda tersebut.
Pada kesempatan itu, Direktur Bina Kelembagaan K3 Kemnaker RI, Hery Sutanto,ST.,MM yang diwakili oleh Subkoordinator Kemitraan dan Personel Kesehatan Kerja dr.Anitasari Kusumawati menyampaikan, bahwa acara ini adalah bentuk pelaksanaan komitmen perusahaan dalam pencegahaan P2HIV ditempat kerja dan menjadi Fasilitator P2HIV di tempat kerja.
“Diharapkan nantinya, para fasilitator menjadi personil K3 yang berfungsi sebagai perpanjangan tangan dari Kemnaker RI untuk menjakankan Program P2HIV ditempat kerja, tidak hanya sekedar promosi sehingga bisa memastikan perubahan, pengetahuan dan sikap para pekerja dalam penerapan Pencegahan P2HIV ditempat kerja. Kita sangat apresiasi PT Pertamina Patra Niaga menjalankan komitmen ini, dan harapannya nanti mendapatkan penghargaan pelaksaan penerapan pencegahan P2HIV ditempat kerja,” ungkap Anitasari.
Selanjutnya, Sepakat Safety melalui PT Sepakat Jaya Pertama sebagai PJK3 yang sudah mendapatkan lisensi Bidang Pembinaan Kesehatan Kerja dan sudah melakukan Traning Fasilitator Klasikal/Offline Pertama di Indonesia dan Kegiatan Training Fasilitator P2HIV Pertama di Sumatera,
“Semoga bisa berkelanjutan dan tetap sepakat dalam mencegah Kecelakaan Kerja dan Penyakit Akibat Kerja untuk mewujudkan K3 Unggul Indonesia Maju,” tambahnya.
Dikesempatan yang sama, Kepala Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Riau, Ir. Rival Lino,ST.,MT menyampaikan, bahwa kegiatan Fasilitator P2HIV ini sangat perlu dilaksanakan oleh perusahaan, supaya nanti bisa memahami tindakan dan upaya yang dilakukan dalam mencegah P2HIV ditempat kerja.
“Saat ini, di Riau angka HIV- Aids sangat tinggi, oleh sebab itu tempat kerja sangat perlu menerapkan pencegahan terhadap Fasilitator P2HIV ini, jangan nanti perusahaan sampai melakukan PHK kepada karyawan yang atau orang dalam inveksi HIV dilakukan Pemutusan Hubungan Kerja. Melalui forum ini saya sampaikan, itu tidak boleh dilakukan dan haknya harus disesuaikan tidak boleh di beda-bedakan,” jelas Rival Lino.
Ia juga menuturkan, pihaknya juga mengapresiasi PT Pertamina Patra Niaga yang sudah menunjukkan komitmen yang luar biasa dalam pencegahan dan menciptakan Fasilitator P2HIV di tempat kerja, serta Sepakat Safety selaku pelaksana kegiatan ini yang juga sangat luar biasa ini menjadi sejarah baru dalam penerapan K3 di Indonesia.
“Perlu kita catat, kegiatan Klasikal/Offline P2HIV Itu pertama dilaksanakan oleh Sepakat Safety, yang diikuti oleh PT Pertamina Patra Niaga dan dihadiri oleh Kemenaker RI Langsung dr. Anitasari Kusumawati. Dan yang paling membanggakan, Sekretaris Jenderal IDKI/ Perhimpunan Dokter Kesehatan Kerja Indonesia dr. Anita Johan hadir langsung ke Pekanbaru dalam pelaksanaan kegiatan ini dan membimbing kita selama tiga hari ini,” pungkasnya.
(Unc)