Rahmat Saleh Nasution: Silaturrahim Penuh Barokah dan Tanpa Batas
Foto: Anggota DPRD Sumbar, H.Rahmat Saleh Nasution senantiasa pererat jalinan Silaturrahim dengan Kerabat dan Masyarakat.

2,306 kali dilihat, 3 kali dilihat hari ini

Centangbiru – Sesungguhnya manusia adalah mahluk sosial yang selalu membutuhkan perhatian, teman dan kasih sayang dari sesamanya. Setiap diri terikat dengan berbagai bentuk ikatan dan hubungan, diantaranya hubungan emosional, sosial, ekonomi dan hubungan kemanusiaan lainnya.

Maka demi mencapai kebutuhan tersebut, adalah fitrah untuk selalu berusaha berbuat baik terhadap sesamanya. Islam sangat memahami hal tersebut, oleh sebab itu silaturahmi harus dilaksanakan dengan baik.


Sesungguhnya silaturahmi merupakan amal shalih yang penuh berkah, dan memberikan kepada pelakunya kebaikan di dunia dan akhirat, menjadikannya diberkahi di manapun ia berada. Allah SWT memberikan berkah kepadanya di setiap kondisi dan perbuatannya, baik yang segera maupun yang tertunda. Keutamaannya sangat banyak, profitnya melimpah, buahnya matang, pohon-pohonnya baik yang memberikan makanannya di setiap waktu dengan izin Rabb-nya.

Kaum muslimin hendaknya tidak melalaikan dan melupakannya. Sehingga perlu meluangkan waktu untuk melaksanakan amal shalih ini.

Demikian banyak dan mudahnya alat transportasi dan komunikasi, seharusnya menambah semangat kaum muslimin bersilaturahmi.

Oleh karena itu, H. Rahmat Saleh Nasution selaku Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Barat, selalu melakukan Silaturrahmi dalam setiap kesempatan ke berbagai kampung-kampung, kali ini beliau mengunjungi Kabupaten Pasaman.

“Alhamdulilah, berkesempatan silaturrahim dengan angginda Maradongan. Sambil takziah kami diskusi lepas tentang tarombo keluarga. Kami besar dari rumpun Nasution yang sama. Alhamdulilah Mara Dongan Nst kembali terpilih sebagai anggota DPRD Pasaman. Semoga sukses melaksanakan amanah dan lancar semua urusan,” Ujar H.Rahmat Saleh Nasution saat mengunjungi sanak familinya di Kecamatan Panti.

Berikut akan kami bagikan, beberapa catatan H. Rahmat Saleh Nasution saat mengunjungi kerabatnya diberbagai Kecamatan di Pasaman.

~ HARI BERKAH Di BAGAS GODANG RAJO SONTANG

Jum’at, 20 September 2019 kami melaksanakan tugas dakwah sebagai Khatib Sholat Jum’at di Mesjid Raya Cubadak Duo Koto. Setelah sholat Jumat kami bersilaturahim dengan Tokoh masyarakat Cubadak di Rumah mamak kami Rajo Sontang.

Dalam silaturahim ini hadir sebagian besar kepala jorong, ketua KAN, sekretaris KAN dan beberapa tokoh agama dan pemuda. Hari ini silaturrahim biasa saja.

Jujur saya katakan, ibu ibu di keluarga besar Rajo Sontang jago masak. Masakan enak, dan salah satu hidangan spesifik yang begitu berkesan adalah “Pempek Cubadak”, masakan pempek asli Cubadak, gurih dan nikmat. Subhanallah, silaturrahim berkah hari Jum’at di rumah Rajo Sontang.

~BELAJAR MENDENGAR

Kali ini kami berkunjung kerumah Ompung Guru Salam di ujung negeri sudut Pasaman di Simpang Tonang Utara. Misi kali ini hanya satu, yakni belajar dan mendengar. Saya bertemu disini dengan tokoh dan sekaligus orang tua dikampung ini, ditemani kepala jorong bang ayah Fatir, bersama keluarga besar adinda Zul Hadri.

Dari nagari inilah asal owner “RAJA MINAS” Pusat kuliner nasigoreng dan turunannya yang terkenal di Kota Padang.

~ 74 TAHUN TETAP BERKONTRIBUSI

Mamak Tamsil Rolan, usianya sudah 74 tahun. Sama dengan umur Kabupaten Pasaman juga 74 tahun tanggal 8 Oktober mendatang.
Walaupun sudah berusia tua, Mamak Tamsil yang pernah menjabat Walinagari di Rao induk, dan pernah menjadi anggota DPRD kabupaten Pasaman 3 Periode masih aktif membina dan memberikan arahan atas pengelolaan lembaga masyarakat didaerahnya. Saya dipertemukan beliau dengan tokoh tokoh di Pasar Rao khususnya. Semoga silaturrahim ini membawa keberkahan untuk kita bersama.

~ KESUKSESAN TERTINGGI ITU
KETENANGAN JIWA

Sabtu, 21 September 2019, kemaren saya bertemu dengan mamak Syarkoni Hasibuan di Kampung Pacuan Dua Nagari Tarung Tarung Rao. Saya diajak ke kolam ikan beliau dibelakang rumah disamping Mesjid Alhijrah.

Hampir 30 menit kami mengelilingi kolam ikan dan lele hampir seluas 2 hektar sambil menunggu waktu Sholat magrib masuk.

Banyak inspirasi yang saya dapatkan dari cerita beliau. Salah satu inti yang saya ambil dari cerita beliau adalah ” puncak kesuksesan itu adalah ketenangan jiwa.

Mamak Syarkoni memilih pensiun dini, padahal beliau sedang menjabat Kepala Biro Umum dan Keuangan di Universitas Negeri Padang. Tidak ada lagi jabatan struktural PNS diatas itu, gaji besar dan fasilitas ada. Namun beliau memilih pensiuan lebih awal 5 tahun dibanding masa pensiunnya. Ketika saya tanyakan, kenapa mamak mengambil keputusan itu?
Beliau menyampaikan, ingin menghabiskan masa hidupnya dengan kesuksesan tertinggi yakni menjaga ketenangan jiwa.

Setelah panjang bercerita, waktu magrib tiba. Setelah mengimami sholat berjamaah, saya diajak kerumahnya bertemu dengan para tokoh kampung Pacuan Dua, ada kepala kampung, ada mantan Anggota Dewan, ketua parsatuan Nasution 1, Nasution 2, Rangkuti , Hasibuan, dan tokoh lainnya. Subhanallah kami dijamu dengan masakan yang enak dan nikmat, gulai ikan mas santan putih, sambal goreng cabe hasil kebun sendiri, di kawani dengan lalapan jengkol (joring naposo).
Alhamdulilah, Semoga Barokah.
***

(Bernas)